I am now busy running my own (family) brand and store called NAVA. I will post about this later. But the highlight for this April is, I am selected as one of 10 finalists of New Young Promising Designer as a part of the Jakarta Fashion Food Festifal (JF3) 2016. Alhamdulillah.
You can check the link here, there i am number 6 (alphabetical order)
The grand final will be held on Saturday, 1 pm at The Forum, Mall Kelapa Gading 3. You can get the invitation to watch it, just contact me via Line: sugasense.
The Final Announcement will be Held on May 4th evening with fashion parade, at The Harris Hotel Lobby, Kelapa Gading.
Meanwhile, please enjoy my sketch and mood for this competition. It is called life in mono. I use lots of black, white, grey and silver. Main Fabric is Lurik, Ikat and Songket, as the main theme of the competition. Sponsored by Cita Tenun Indonesia .
LIFE IN MONO – By Gadis Sukandar
Untuk koleksi ini saya hanya menggunakan 2 kain
utama:
Songket
Lurik Jogja motif garis
Lurik: Lorek dari bahasa Jawa Kuno (Laju, Garis,
belang)
Lurik dengan teknik menggunakan alat tradisional
(bukan mesin). Saya memilih motif garis yang terlihat modern dan bisa bermain
dengan arah garis: vertical, horizontal, asimetris. Look casual tapi
menggunakan bahan kerajinan asli Indonesia, sangat mungkin untuk memasuki pasar
internasional dan bersaing.
Songket
Kebanyakan berasal dari Sumatera, juga Palembang,
Lampung, Riau dan banyak lagi. Tenun yang menambah benang sebagai hiasan dan
bisa dirancang dengan berbagai motif. Di sample kain saya warna emas, tetapi yg
sebenarnya saya pakai adalah benang warna perak, sesuai tema yang monokrom.
Perak bisadimasukkan ke kategori abu-abu. Perak juga memberikan kesan mewah
tanpa terlalu terlihat berlebihan.
Warna yang dipilih dominan hitam, putih dan
abu-abu. Sebagai pelengkap saya menambahkan bahan pleat, katun motif kotak, dan
polos (hitam, putih, abu-abu) untuk penetral. Bahan katun untuk kenyamanan, dan
warna monokrom dipilah karena timeless dan bisa dipadukan dengan warna lain.
Life in Mono:
Kehidupan dalam warna monokromatik. Bahwa hitam
putih abu itu punya ‘nyawa’ dan tidak membosankan. Tambahan warna saya berikan
di aksesoris (kalung, gelang, tas) dan make up warna pastel. Warna monokrom itu
sendiri adalah statement. Saya mencoba mengaplikasikannya untuk kehidupan
sehari-hari dengan gaya yang quirky, fun dan tetap menonjolkan heritage
Indonesia.
Trend monochrome sudah berlangsung beberapa tahun
belakangan, tapi sepertinya masih akan terus berlangsung disisipi warna lain
sebagai pelengkap. Desain ini saya buat agar generasi muda mau memakai kain
kebanggaan Indonesia yang tidak selalu batik. Lebih Pop dan wearable.
Tujuan Mengikuti NYPD 2016:
Saya ingin ikut berpartisipasi dalam JFFF bersama
peserta lain. Ingin membuat koleksi (design) yang kompetitif, dan tentunya
ingin mempelajari tenun lebih dalam dari ahlinya. Saya pun ingin terlibat dalam
kemajuan industri fashion Indonesia terutama dalam penggunaan kain tradisional
dan Ready-to-Wear.
Well that's my speech for the Semi Final Presentation :D Below are my mood for theme, accessories, shoes, bag and make up.
And these are my 6 sketch. 3 of them will be made for fashion show.
xo sugasense
No comments:
Post a Comment